Senin, 12 Desember 2011

Kesaksian Prof.Dr. Mark A Gabriel > di siksa saat mengikut YESUS (Isa Almasih) tetapi menang segala pencobaan

Kesaksian Prof.Dr. Mark A Gabriel > di siksa saat mengikut YESUS (Isa Almasih) tetapi menang segala pencobaan (silakan di klik)


Kesaksian lengkap dari Dr. Mustafa sekarang Mark A Gabriel, mantan profesor Sejarah Islam di Universitas Al-Azhar, Cairo, Egypt ( Universitas islam paling populer ) sekaligus mantan Imam, memilih pengikut YESUS dan masuk Kristen...

Inilah kesaksiannya:
Bacalah bagaimana ia disiksa oleh intel Mesir....


- Kecewa Dengan al-azhar,
15 tahun yang lalu, saya seorang imam di sebuah mesjid di kota Giza, Mesir, tempat terletaknya piramidiramid Mesir terkenal itu. Saya berkotbah setiap Jumat siang dari pk 12 - 1.....

Hari Jumat itu topik kotbah saya : jihad. Saya mengatakan kepada ke-250 orang yang duduk di lantai didepan saya : 'Jihad dalam Islam adalah membela bangsa Islam dan Islam dari serangan musuh. Islam adalah agama damai dan kami hanya akan berperang terhadap siapapun yang memeranginya. Kafir penyembah berhala dan gila sex itu, Kristen yg mengundang murka allah swt, dan Yahudi karena sirik dengan Islam yang teramat damai dan dgengann nabinya,mereka menyebar kebohongan bahwa Islam disebarkan oleh pedang dan kekerasan. Kafir-kafir tukang tuduh ini, tidak mengakui kata-kata allah swt.'

Dan lalu saya mengutip dari Quran: ...dan jangan membunuh siapapun yg pembunuhannya dilarang Allah Kecuali karena alasan benar (Surah 17:33).

Saat itu saya baru saja lulus dari Universitas Al-Azhar di Cairo, universitas paling tua dan prestijius diseluruh dunia. Saya juga mengajar di universitas. Tapi, lama kelamaan saya semakin bingung tentang kebenaran dalam Islam. Tetapi karena saya digaji Al-Azhar + punya status, saya harus memendam pemikiran. Saya tahu persis apa yang akan terjadi dengan mereka yang berbeda pandangan dari agenda Al-Azhar. Mereka akan dipecat dan tidak akan diterima di universitas manapun di Mesir.

Tetapi saya tahu bahwa apa yang saya ajarkan di mesjid dan di Al-Azhar Tidak sama dengan apa yang saya baca dalam alquran, yang telah saya hafal sejak usia 12. Yang paling buat saya bingung adalah bahwa saya harus berkotbah ttg islam yang penuh dengan cinta kasih, kebajikan dan pengampunan. Pada saat bersamaan Muslim fundamentalis,mereka yang mempraktekkan Islam sebenarnya yaitu sibuk membom gereja-gereja dan membunuh Kristen di siang bolong.

Pada saat itu, gerakan jihad sangat aktif di Mesir dan serangan terhadap Kristen sangat lazim, malah dianggap keadaan normal seperti kejadian sehari-hari. Saya malah sering mendengar bunyi letusan bom di sebuah gereja, saat naik bus.

Satu hari saya bertanya kepada teman saya yang jihad, saya bertanya seperti ini : “Mengapa kau membunuhi tetangga dan saudara sebangsa yang kau kenal sejak kecil ?”
Ia malah marah dan heran atas pertanyaan saya. lalu ia menjawab : “Seharusnya kau paling tahu ! Kristen tidak menerima islam, dan Mereka Tidak Mau Bayar Jizyah  Untuk Bisa Mempraktekan Agama mereka. Yang jelas satu-satunya pilihan kami adalah pedang hukum islam!”


- Mencari Kebenaran,

Pembicaraan saya ini mengakibatkan saya untuk semakin mendalami alquran dan buku-buku hukum Islam. dan setelah saya sadar bahwa Islam memang bengis, saya memiliki 2 pilihan:

1) Meneruskan islam yang lemah lembut itu yaitu islam yg damai, penuh pengampunan, cinta kasih dan sebagainya, sehingga saya bisa mempertahankan pekerjaan dan status. Saya malah berpikir, mengapa tidak Tutup Mata Saja Atas ayat-ayat yang untuk memerintahkan pembunuhan kepada non-Muslim. Saya malah mencari setiap
penafsiran alquran yang menghindari jihad dan pembunuhan kafir, tetapi terus saja saya terbentur pada pembenaran pembunuhan-pembunuhan yang di lakukan oleh Muslim.

2) Akhirnya kontradiksi dalam alquran ini benar-benar seperti badai yang menerpa saya. Setelah 4 tahun saya mendapat ijazah bachelor dan lulus sebagai nomor dua terbaik dari murid sebanyak 6.000. 4 tahun kemudian saya mendapatkan bergelar master, dan 3 tahun kemudian saya mendapat gelar doktor. Jadi saya tahu betul Islam dan kontradiksinya.

Di satu pihak alkohol dilarang; di pihak lain diijinkan (bedakan Surah 5:90–91 dengan Surah 47:15).

Disatu pihak Kristen dikatakan orang baik yang cinta dan memuja satu Tuhan, sehingga kau boleh berteman (Surah 2:62, 3:113–114). Tetapi Tahunya, dilain pihak ada ayat-ayat yang mengatakan Kristen harus memeluk Islam, bayar Jizyah atau Di bunuh Dengan Pedang (Surah 9:29 ). Tentu para teolog memiliki segala alasan bagi kontradiksi ini, tetapi saya sendiri heran, bagaimana allah swt bisa mengkontradiksi dirinya sendiri dan sering berubah pikiran ?

Bahkan muhammad sendiri mengkontradiksi aluran. aluran mengatakan, muhammad dikirim untuk menunjukkan pengampunan Tuhan kepada dunia. Eh, dilain tempat si muhammad ternyata diktator militer, menyerang, membunuh dan Menjarah untuk membiayai penyebaran kekuasaannya. Itukah yang dimaksudkannya dengan 'menunjukkan pengampunan'?. Kalau kita jawab : tidak seperti itukan cara pengampunannya.

allah swt, tuhan yang diungkapkan dlm Quran, bukan sosok ayah yang mencintai anak-anaknya. Malah katanya, ia suka Menjerumuskan Pengikutnya (Surah 6:39, 126). ia bahkan tidak membantu mereka yg terjerumus olehnya (Surah 30:29) Dan ingin Menggunakan Mereka Untuk Memenuhi Neraka !!l (Surah 32:13).

Islam penuh dengan diskriminasi terhadap wanita, non-Muslim, Christians dan khususnya YAHUDI. Kebencian memang menjadi bagian agama itu.

Sejarah Islam, yaitu area studi saya, hanya bisa digambarkan sebagai sungai darah.

- Pertanyaan berbahaya,
Akhirnya saya sampai pada titik membahas kontradiksi ini dengan siswa-siswa saya di universitas. Ada yang termasuk anggota gerakan teroris, dan mereka mengamuk  ! dia berkata kepada saya :“Kau tidak bisa menuduh Islam. Apa yang terjadi padamu ? Kau seharusnya mengajarkan kami. Kau harus setuju dengan Islam.”

selanjutnya Universitas mendapat laporan-laporan ini dan memanggil saya ke sidang bulan Desember 1991. Pendeknya, saya mengatakan apa yang ada dalam hati saya: “saya tidak lagi Dapat Mengatakan Bahwa alquran datang langsung Dari surga Ataupun dari ALLAH. Ini tidak Mungkin wahyu Dari TUHAN.”

setelah saya berkata seperti itu...taukah anda ,Saya diludahi, dikutuk, dikata-katain ... bahkan dipanggil intel !
Intel Mesir akhirnya menculik saya dimalam hari dari rumah orang tua saya, membangunkan seluruh keluarga besar saya dalam rumah itu: orang tua, kakak, ister-isteri mereka, anak-anak, dan didepan mereka saya diseret keluar. Seluruh jalanan mendengar ribut-ribut ini.

- Intel Mesir,
Selama tiga hari penjaga tidak memberi saya makan dan minum.
Pada hari ke empat interogasi dimulai. Selama empat hari kedepan tujuan dari polisi rahasia ialah untuk membuat saya mengaku meninggalkan Islam dan menjelaskan bagaimana itu bisa terjadi. Pola mereka ialah membiarkan saya sendiri siang hari dan membawa saya keluar sel pada malam hari untuk interogasi.

Malam pertama pertanyaan dimuali di ruangan dengan meja besar. Sang interogator duduk di belakang meja dengan rokok di tangan, dan saya duduk di sisi lainnya. Dia yakin saya sudah murtad menjadi Kristen. Jadi dia terus mendesak saya, dengan Pastor siapa kamu bicara? Gereja apa yang kamu kunjungi? Mengapa kamu menghianati Islam?”
dia melakukan lebih dari bicara. Saya memiliki luka bekas terbakar di tangan, lengan dan wajah dari rokok dan korek apinya. Dia ingin saya mengaku telah murtad, tapi saya berkata: ”Saya tidak menghianati Islam. Saya hanya mengatakan apa yang saya percayai. Saya seorang pria terdidik, seorang pemikir, saya punya hak untuk berdiskusi tentang apapun dari Islam. Ini adalah bagian dari tugas dan kehidupan akademis saya. Saya tidak punya mimpi murtad dari Islam-itu ada di dalam darah saya, budaya saya, bahasa saya, keluarga saya dan hidup saya. Tapi jika kamu menuduh saya murtad dari Islam dari apa yang saya katakan padamu, maka bawa saya keluar dari Islam. Saya tidak keberatan keluar dari Islam”.


Penjaga menarik saya dan membawa saya kembali ke sel berikutnya untuk sehari. Teman satu sel saya berfikir saya sedang dihukum karena menjadi Islamacist, memberikan sebagian makanan dan minumannya.
Malam berikutnya saya di bawa ke kamar dengan ranjang besi di dalamnya. Penjaga selalu menyumpah dan menghina saya, mencoba mendapatkan pengakuan dari saya. Mereka mengikat saya di ranjang dan memuku kaki saya dengan cambuk sampai saya kehilangan kesadaran.
Saat saya sadar. Mereka membawa saya ke dalam tangki kecil berisi air es dingin. Mereka memaksa saya masuk kedalamnya, dan tidak lama sebelum akhirnya saya tidak sadar lagi. Saat saya bangun saya sedang terbaring kembali di ranjang dimana mereka memukul saya, masih dengan pakaian basah.
Saya menghabiskan hari lainnya di sell dan pada sore berikutnya saya dibawa keluar belakang gedung. Saya melihat sel beton kecil tanpa pintu dan jendela. Sat satunya jalan masuk ialah atap diatasnya. Penjaga memaksa saya memanjat tangga untuk sampai diatas dan memerintahkan saya: ”Masuk!”


Saya meluncur masuk ke dalam dan merasakan air di seluruh badan. Tapi saya terkejut, kaki saya menginjak permukaan padat. Air cuma sampai bahu saya. Lalu saya melihat sesuatu berenang di air: tikus-tikus. pria ini adalah pemikir muslim” mereka berkata jadi kami akan membiarkan tikus-tikus memakan kepalanya”.
Mereka lalu menutup atap, dan saya tidak dapat melihat apapun. Saya berdiri ditengah air dan menunggu dalam gelap. Menit berlalu, lalu jam-jam berlalu. Besok paginya penjaga datang untuk melihat apakah saya masih hidup. Saya tidak akan melupakan pemandangan matahari saat atap dibuka. Sepanjang malam tikus-tikus berjalan disekujur pundak dan kepala saya. Tapi tidak ada satupun yang mengigit saya. Penjaga lalu membawa saya kembali ke sel dengan muak.
Malam terakhir penjaga membawa saya ke pintu dari ruangan kecil dan berkata ”ada seorang yang sangat mengasihimu dan ingin bertemu denganmu.”

Saya berharap itu adalah salah satu anggota keluarga saya atau teman yang mengunjungi untuk mengeluarkan saya dari penjara. Mereka membuka pintu ruangan itu, dan di dalamnya saya melihat anjing besar dan tidak ada yang lain di sana. Mereka lalu mendorong saya dan menutup pintunya. Di dalam hati saya menangis kepada Pencipta saya Dan saya berkata seperti ini yaitu ”Kamulah TUHANku, Kamu yang menjaga ku, bagaimana bisa Kau membiarkan aku ada di tangan yang jahat? Aku tidak tahu apa yang orang coba perbuat padaku, tapi aku tahu Kau selalu sertaku, dan suatu hari akukan melihatMU dan bertemu dengan ENGKAU”..


Saya berjalan ke tengah ruangan kosong dan perlahan duduk bersila. Anjing itu menghampiri dan duduk di depan saya. Beberapa menit lamanya anjing itu memperhatikan saya.
Anjing itu kemudian bangun dan mulai berjalan mengelilingi saya, seperti binatang hendak makan sesuatu. Lalu ia datang di kanan saya menjilati telinga saya dan duduk. Saya sangat lelah. Setelah anjing itu duduk beberapa saat, saya tertidur.
Saat saya bangun, anjing itu berada di sudut ruangan, dia berlari mendekat dan duduk di kanan saya lagi.
Saat penjaga membuka pintu, mereka melihat saya sedang sholat, dengan anjing duduk di sebelah saya. Mereka mulai sangat bingung tentang saya. Para petugas intel itu berkata, “Ini orang pasti Setan!..Kok kenapa gak diserang tikus maupun anjing lapar ?” Jawab rekannya, “Saya tidak percaya ! Pasti ada kekuatan yang melindungi dia.” Kata rekan satunya lagi, “Kekuatan mana ? Orang inikan kafir. Pastilah Setan yangg melindunginya, karena orang ini menentang allah swt.”
bayangkan saya di hina setan oleh mereka. Secara pribadi saya tidak pernah bergaul dengan setan. Mereka tidak sadar bahwa mereka sendirilah setannya yang menyiksa. Mereka Tidak tau bahwa ada TUHAN YESUS (Isa Almasih) yang melindungiku dari marabahaya itu.

Itu adalah hari terakhir pemeriksaan. Saya dipindahkan ke penjara permanen. Pada titik ini, di hati saya, saya menolak Islam sepenuhnya. Selama waktu itu keluarga saya mencoba mencari saya.sampai kakak ibu saya, yang merupakan orang penting di parlemen Mesir, kembali dari perjalanan luar negeri, ibu saya menelpon dia, menangis dan berceria: “selama dua minggu, kami tidak tau dimana anak kami, dia hilang. 
Tetapi pada hari ke 15, saya dibebaskan tanpa syarat. Pamanku punya kenalan yang tepat. Lima belas hari setelah aku diculik, dia datang sendiri ke penjara dengan surat pelepasan dan membawa saya ke rumah.


- Satu Tahun tanpa Agama,
Selama 1 tahun, saya hidup tanpa agama. Kepercayaan saya dlm Islam semakin goyah. Kau harus mengerti bahwa utk seorang Muslim sampai pada kesimpulan bahwa Islam bukan kebenaran, ini adalah saat yang paling sulit dalam hidupnya.

Satu hari saya ke apotek untuk beli obat-obat untuk sakit kepala saya. (Saya sakit kepala melulu memikirkan keadaan saya dan agama saya.)

Sang wanita penjaga apotik adalah wanita setengah baya yang bijak. Saya akhirnya melampiaskan uneg-uneg saya padanya; bahwa Islam ternyata palsu dan bahwa seluruh hidup saya saya membakti kepada kepalsuan.

Akhirnya ia memberikan saya Injilnya. Sekedar untuk perbandingan. Saat tiba dirumah, saya membuka injil itu dan melihat ayat matius. Ini kata-kata yang saya baca :

Kau dengar bahwa telah dikatakan, “Mata dibalas dengan mata, gigi dibalas dengan gigi. ”tetapi saya katakan padamu, jangan melawan orang jahat. Jika seseorang menamparmu pada pipi kanan, berikan ia pipi kirimu juga."

Saya bukan mau promosi injil.Tetapi, setelah mempelajari alquran seluruh hidup saya, saya mulai merinding membaca kata-kata yang begitu menginspirasi ! alquran yang katanya sempurna, menyempurnakan ajaran sebelumnya, Kok tidak pernah mengandung kata-kata lembut seperti itu yaitu ika seseorang menamparmu pada pipi kanan, berikan ia pipi kirimu juga dalam arti tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Lalu Saya tidak sampai  ingat waktu dan membaca buku yang tadinya saya anggap najis ini dari depan sampai akhir. Dan keesokan harinya saya menetapkan untuk meninggalkan islam.

Saya bercerita dengan girang tentang pengalaman saya itu kepada sang ibu apoteker. Tetapi saya harus berhati-hati karena di Mesir, Hukuman Bagi Murtad Adalah Mati.

Tetapi dalam perjalanan pulang, saya diserang dua preman dengan pisau. Mereka ingin menusuk saya. Saya membela diri dengan karate, silat, dan sebagainya.
Si pembunuh ingin menusuk hati saya, tetapi tidak berhasil. Dan ia menusuk bahu saya ... dan darahpun mengalir ... Dan lalu saya ditusuk di perut. Begitu banyak darah keluar, sehingga saya pingsan. Untung ada polisi culun yang melihat saya dan membawa saya ke rumah sakit.

Setelah saya sadar, polisi menanyakan mengapa saya diserang. Ayah saya sendiri membantah semua bukti bahwa saya telah murtad dari Islam. Shock ini terlalu besar baginya, sehingga otaknya menjadi tulalit.

Juga pada saat pertama kali saya menggunakan salib di leher. Ayah saya shock berat ! Malah pingsan ! Setelah sadar ia malah mengatakan akan Membunuh Saya ! Ia bahkan mengejar saya ke rumah adik saya dan berteriak-teriak kepada adik saya : 'Kakakmu murtad ! Saya harus membunuhnya sekarang juga !'

Akhirnya, August 28, 1994, saya melarikan diri ke negara lain. Pendek kata, sekarang saya menjadi warga AS.

Saya tidak pernah berhenti menangis bagi Muslim, dunia yang saya tinggalkan. Saya berdoa setiap hari agar bisa membebaskan mereka dari kegelapan Islam. Kalau kau membaca buku-buku saya yaitu Islam and Terror, muhammad and JESUS. kau akan mengerti betapa besarnya kegelapan ini. Ini ajaran yang menghasilkan teroris yang membunuh dalam nama allah swt. Bahkan orang tuaku sendiri hampir membunuh anaknya sendiri yaitu saya. Tujuan hidup saya sekarang ini hanyalah mengajak anda untuk percaya akan jatuhnya Islam dan pembebasan pengikut-pengikutnya.

- Keputusan Pribadi Saya (Mark A Gabriel)
Sepanjang malam pikiran saya seperti laser, terkonsentrasi untuk membaca Alkitab sampul hitam yang ada di depan saya. Saya tidak menyadari waktu, sampai saya mendengar suara-suara dari speaker masjid memanggil sholat subuh!

Saya terkejut melihat jam di tempat tidur di samping saya, telah menunjukan pukul 4 pagi. Saya mendengar anggota keluarga berjalan-jalan Di sekitar rumah, bersiap-siap untuk pergi ke masjid. Tapi pagi ini saya tidak memiliki hasrat untuk berdoa. Saya merasa damai luar biasa dan saya hanya ingin beristirahat.

Setelah pengalaman saya di penjara, saya bergumul setiap malam untuk bisa tidur. Saya sering menghabiskan berjam-jam membalikkan badan terus menerus, hingga tertidur kelelahan. Tapi pagi ini saya menaruh kepala di bantal dan beberapa saat kemudian saya sudah tidur, tidak Saya bahkan tidak menyadari bahwa bahkan sakit kepala saya telah hilang sepenuhnya.

Tiga jam kemudian, pada jam 7 pagi, saya bangun dengan rasa segar sekali. saya siap untuk mengambil keputusan saya. Saya menemukan Tuhan Maha kuasa, Penguasa surga yang saya cari selama ini. Tanpa keraguan sedikitpun di pikiran saya, saya berdoa kepada Tuhan dari Alkitab dan memberi hidup saya kepada-Nya. Kemudian saya kembali pada Alkitab.

Saya telah selesai membaca keempat injil, Kisah para Rasul dan Roma. Saya tidak tahu apa yang akan saya baca lagi, sehingga Saya membiarkan Alkitab apoteker itu terbuka. Kali ini saya sampai di Mazmur 91. Saya membaca semuanya, kemudian membacanya lagi. Itu seperti pesan pribadi untuk saya dan situasi yang saya alami!

MAZMUR 91

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan

bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa

akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku,

Allahku, yang kupercayai.’

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung,

dari penyakit sampar yang busuk.

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau,

di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,

kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.

Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,

terhadap panah yang terbang di waktu siang,

terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap,

terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.

Walau seribu orang rebah di sisimu,

dan sepuluh ribu di sebelah kananmu,

tetapi itu tidak akan menimpamu.

Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri

dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.

Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu,

Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,

malapetaka tidak akan menimpa kamu,

dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;

sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu

untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Mereka akan menatang engkau di atas tangannya,

supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.

Singa dan ular tedung akan kaulangkahi,

engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.

‘Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya,

Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab,

Aku akan menyertai dia dalam kesesakan,

Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.

Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia,

dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.’

Ayat ini mengatakan bahwa Allah mengetahui bahaya yang akan saya hadapi karena keputusan saya. Keluarga saya, saudara-saudara saya, ayah saya, dan kaum saya sendiri, ketika mereka mengetahui kemurtadan saya, mereka akan mencoba membunuh saya sebelum orang lain.

Di Mazmur ini saya mendengar Tuhan berkata: ‘Aku akan melindungimu.’

‘ok,’ Aku berkata, ‘Mazmur ini adalah janji Tuhan dan ini adalah senjata yang saya bawa selama pertempuran’. Saya mengingat seluruh pasal ini sebelum meninggalkan kamar saya.


- Memberitahu Apoteker bahwa saya meninggalkan islam,
Sekitar jam 11 siang saya kembali ke apotek dengan obat di satu tangan dan Alkitab di tangan yang lain. Saya tiba di kasir dan mengembalikan obat kepada apoteker.

Dia bertanya pada saya : ‘kamu membaca Alkitab?’

saya menjawab: ‘Ya, dan saya memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. ’Dia melompat dan mulai memuji Tuhan dengan nyaring, kemudian datang dari balik loket dan memeluk saya.

‘Mari masuk, duduklah’ katanya, dia menuntun saya melalui pintu ayun yang menuju belakang apotek. Dengan senyum di wajah, ia pergi untuk mengambil kursi.

Ketika saya duduk, ia berkata, ‘Tunggu sebentar’ dan mulai menelepon seseorang. Pada saat itu saya menjadi sangat gelisah, Saya berfikir saya akan diserahkan pada polisi rahasia. Mungkin itu semua perangkap.

Tetapi ia hanya memanggil suaminya, seorang dokter hewan yang bekerja untuk negara. ‘Anda harus datang di sini sekarang’, ujar perempuan itu.

setelah setengah jam kemudian, suaminya tiba, apoteker itu berkata pada saya : ‘Kami ingin mendengar apa yang anda alami tadi malam.’ Sementara saya berbicara, apoteker terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan, tetapi suaminya hanya memperhatikan saya- diam dan penuh perhatian

Pada akhirnya saya berkata : ‘saya ingin mensyairkan sesuatu untuk Anda.’ Lalu saya mulai memperkatakan semua isi Mazmur 91. Aku melihat air mata mengalir dari mata suaminya.

Perempuan itu berkata ‘sudah jam dua belas, saya akan menutup apotek dan kami ingin membawa anda untuk makan siang. Setelah makan siang kami akan membawa kamu ke gereja. ‘

Selagi kami makan siang ia terus mengajukan pertanyaan tentang apa yang saya alami dengan Alkitab pada malam itu. Saya bertanya apakah ia menginginkan Alkitabnya kembali. ‘Tidak’ jawab perempuan itu ‘aku ingin kau memilikinya.‘

Kemudian mereka mulai memberi saya peringatan tentang bagaimana saya harus bersikap. ‘Jangan bercerita pada banyak orang apa yang anda alami.’ Mereka memperingatkan. ‘Jangan pergi ke gereja terbuka. Terlalu banyak orang akan melihat anda. Anda dapat datang ke rumah kami untuk belajar pendalaman Alkitab.’ Namun, mereka gembira karena mereka akan memperkenalkan saya dengan pendeta mereka.

Setelah berbicara beberapa saat pada pendeta di kantornya, maka ia datang dengan suatu kesimpulan yang mengagetkan kami semua. Dengan kata lain ia berkata : ‘Hai anakku, kamu dapat pulang. Kami tidak perlu menambahkan anggota lain untuk sidang kami. dan jika Anda akan pergi, kita tidak kehilangan salah seorang dari anggota kami. Kami tidak tertarik ‘

Dia takut Islam radikal akan menyerang gereja ketika mendengar bahwa seorang Muslim telah murtad menghadiri kebaktian mereka. Ketika kami meninggalkan kantornya, saya berkata kepadanya : ‘Dengar, saya tidak khawatir tentang apa yang telah anda lakukan sekarang; Juruselamat saya akan membantu saya dan akan menjaga saya. Walaupun kamu menolak saya, Ia tetap setia menemani saya ke mana saja. Tetapi anda memerlukan bantuan.’

Apoteker dan suaminya menjadi sangat kecewa dan malu. Mereka tidak berhenti untuk minta maaf atas apa yang terjadi. Saya juga kecewa, tetapi saya juga dapat melihat bahwa sikap pendeta yang tidak selaras dengan apa yang saya baca di dalam Alkitab. Saya mulai belajar prinsip penting, bahwa kita harus memisahkan pemimpin dari pengikutnya, ini merupakan prinsip yang harus saya terapkan baik untuk Islam maupun untuk Kekristenan.

- Seorang Kristen Rahasia,
Selama setahun kemudian, saya tinggal sebagai ‘Orang Kristen Rahasia’ di Mesir. Saya tidak memberitahu keluarga atas apa yang telah saya lakukan, tetapi saya kadang mampir ke apotek ketika saya ingin berbicara. Saya menanyainya begitu banyak pertanyaan tentang Alkitab dan kekristenan, tetapi saya tidak pernah meminta obat untuk sakit kepala lagi. Sakit kepala saya sudah hilang.

Saya mengalami banyak kesulitan dalam mencari gereja yang memperbolehkan saya untuk menghadiri kebaktian. Saya sudah mendatangi tiga pendeta yang mengatakan kepada saya bahwa saya tidak diterima di gereja mereka. Pada akhirnya saya naik taksi untuk pergi ke biara yang jauh di gurun, di luar Kairo. Tempatnya sungguh terpencil sehingga saya berfikir mereka tidak perlu takut pada polisi rahasia dari kota. Seorang biarawan bicara dengan saya di luar tembok biara dan juga menyampaikan hal yang sama : ‘Kami tidak dapat membantu.’ Tetapi saya diberi nama seorang pendeta yang mungkin dapat membantu. Pada hari berikutnya saya tiba di gereja tersebut. Pendetanya awalnya sangat keras, ia mencoba untuk memastikan bahwa saya jujur. Ia menerima saya, dan saya datang ke gereja itu dengan berhati-hati selama setahun sampai saya meninggalkan Mesir. Saya mengunakan kata berhati-hati, karena saya dengan hati-hati untuk tidak menarik perhatian kepada saya.

Saya naik bus ke gereja, alih-alih membawa mobil untuk menghindari diikuti oleh Muslim radikal. Saya tidak cerita pada anggota gereja tentang kisah saya. Gereja besar di Mesir biasanya menempatkan polisi orang Mesir untuk menjaga keamanan di pintu masuk. Sampai polisi terbiasa melihat saya, saya bersembunyi antara sekelompok orang untuk masuk dan keluar dari gereja, saya harus yakin bahwa saya tidak akan dihentikan dan ditanyai siapa saya. Sepanjang hari, saya terus bekerja dengan ayah saya, sebagai direktur penjualan pakaian di perusahaannya.


- Saya Meninggalkan Mesir,
Tinggal menunggu waktu sebelum pada akhirnya keluarga saya mengetahuinya. Suatu hari, tanpa terencana, saya mengatakan yang sebenarnya pada ayah saya; segera ayah saya mengambil dari bahunya pistol revolver dan menembakan lima peluru pada saya. Dalam beberapa hari, saya meninggalkan rumah dan Mesir untuk selamanya. Itu adalah awal dari sebuah perjalanan panjang, saya dibawa dari Mesir ke Afrika Selatan dan pada akhirnya Amerika Serikat, dimana saya menulis buku ini.

Saya membawa Alkitab apoteker bersama saya dan memilikinya hingga hari ini. perempuan itu membayar harga untuk menolong saya. Setelah saya meninggalkan Mesir, Muslim Radikal membakar apoteknya, mencoba untuk membunuh dia. Beberapa Kristen Koptik di Mesir memberitahu saya ia dan suaminya meninggalkan negara dan berimigrasi ke Kanada


- Kehidupan saya hari ini,
Dalam sebelas tahun terakhir ini saya telah hidup sebagai seorang Kristen, mendedikasikan hidup saya untuk memberikan Muslim dan semua orang kesempatan untuk mengenal TUHAN YESUS (Isa Almasih), sama seperti saya.

Tidak seorangpun yang harus dipaksa untuk menerima suatu kepercayaan, tetapi setiap orang harus memiliki akses ke semua informasi yang mereka mau dan harus diberi kesempatan untuk membuat keputusan tanpa rasa takut apa yang akan orang lain akan lakukan padanya.

Saya berdoa agar kata-kata saya dapat memberikan cahaya yang akan memimpin anda pada kedamaian, sukacita dan ampunan dari Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu YESUS KRISTUS ( Isa Almasih)....
amin..

sekian kesaksian dari Mark A Gabriel –(Mantan Imam dan Profesor Sejarah Islam Guru Besar sejarah Islam Universitas Al-Azhar kairo Mesir).......
semoga bermanfaat kesaksian ini yaa...

LORD JESUS Bless you all......

Tidak ada komentar: